5/06/2016

Mengenal Jenis-Jenis Konektor Display

Komputer Desktop dan Laptop telah dilengkapi port/ konektor diplay untuk menghubungkan Komputer ke LED Monitor dan atau menghubungkan Laptop ke Proyektor. Ada beberapa teman yang menyatakan bahwa komputernya tidak dilengkapi Konektor Display sehingga bingung mau menghubungkan Laptop ke Proyektor.

Mungkin yang dimaksud adalah Konektor VGA atau Laptop tersebut tidak ada konektor VGA. Mengingat hampir semua proyektor menggunakan konektor VGA. Untuk mengatasi permasalahan ini sebaiknya pahami dulu jenis-jenis Konektor Display yang terdapat dalam Komputer dan Laptop. 

Jenis-Jenis Konektor Display Pada Komputer Laptop:

1. Konektor VGA
Konektor VGA merupakan konektor berumur paling tua yang masih bisa dijumpai di VGA card modern. Konektor ini hadir dalam bentuk D-Sub 15 pin dengan kepala berwarna biru dan menghantarkan sinyal analog. Bisa dikatakan, konektor yang satu ini merupakan yang paling banyak dijumpai di monitor-monitor berharga murah yang ada saat ini.

Di VGA card modern, terutama untuk kelas menengah ke atas, konektor yang satu ini sudah cukup jarang ditemui. Hal itu tidak terlepas dari kemampuan konektor VGA yang sudah dianggap kurang memadai untuk perangkat display yang ada saat ini. Namun, untuk VGA card kelas entry-level, konektor ini masih bisa dijumpai dengan mudah.


Resolusi maksimal yang didukung oleh konektor ini bila dipasangkan dengan kabel berkualitas baik adalah 2048 x 1536 di 85 Hz. Untuk resolusi yang umum digunakan saat ini, 1360 x 768, 1600 x 900, hingga 1920 x 1080, konektor yang satu ini memang masih bisa mendukungnya. Namun, karena menggunakan sinyal analog, penggunaan konektor yang satu ini umumnya membawa tampilan yang tidak setajam konektor dengan sinyal digital saat digunakan di monitor LCD.

Sinyal analog juga membuat Anda akan kehilangan beberapa fitur yang bisa jadi sudah didukung oleh VGA card Anda ketika menggunakan konektor ini, khususnya fitur yang mengharuskan penggunaan sinyal digital, seperti tampilan 3D, G-Sync/Free Sync, serta AMD VSR/NVIDIA DSR. Resolusi di atas 1920 x 1080, seperti 2560 x 1440 hingga 3840 x 2160 tentunya juga tidak lagi didukung oleh konektor ini. Oleh karena itu, di monitor penuh fitur beresolusi tinggi terbaru, konektor yang satu ini sudah ditinggalkan.

Lalu, apakah konektor yang satu ini sama sekali tidak memiliki kelebihan? Tentu saja ada! Konektor ini, bila dikombinasikan dengan kabel berkualitas baik, bisa menghantarkan sinyal hingga jarak 40 meter tanpa perlu penguat sinyal. Hal itu akan sangat bermanfaat bila jarak antara PC dengan monitor, atau biasanya proyektor, cukup jauh. Hanya saja, seiring bertambahnya jarak, resolusi maksimal yang didukungnya akan semakin rendah.

2. Konektor DVI
Konektor tertua kedua yang masih ada di VGA card modern adalah DVI. DVI mulai digunakan sejak tahun 1999 dan kini dapat ditemui di berbagai VGA card, baik kelas entry-level hingga high-end. Konektor yang satu ini memiliki standar sinyal ganda, yaitu digital dan analog. Terdapat beberapa varian berbeda untuk DVI, yaitu DVI-I (sinyal digital & analog), DVI-D (sinyal digital saja), dan DVI-A (sinyal analog saja). Untuk DVI-I dan DVI-D, keduanya memiliki mode digital single link dan dual link.


Resolusi maksimal yang didukung oleh DVI akan berbeda tergantung dari sinyal apa yang digunakan dan untuk digital apakah yang digunakan single-link atau dual-link. Untuk single-link, resolusi maksimal yang didukung adalah 1920 x 1200 di 60 Hz. Sedangkan untuk dual-link, resolusi maksimal yang didukung adalah 2560 x 1600 di 60 Hz atau 1920 x 1200 di 120 Hz. Sementara untuk analog, resolusi maksimal yang didukung adalah 1920 x 1200 di 60 Hz.

DVI-I dan DVI-D menggunakan sinyal digital, sehingga bisa mengakomodasi berbagai fitur yang membutuhkan sinyal digital ke monitor, termasuk tampilan 3D, G-Sync/Free Sync bila monitor mendukungnya, serta AMD VSR/NVIDIA DSR.

Karena mendukung sinyal analog dan digital, konektor DVI bisa dihubungkan dengan mudah ke kabel VGA atau HDMI dengan menggunakan adapter. Adapter tersebut umumnya memiliki harga yang tidak terlalu tinggi karena merupakan adapter pasif. Hal itu dimungkinkan karena pin-pin di konektor DVI memang sudah sesuai dengan standar dari konektor VGA dan HDMI.

Sementara untuk jarak maksimal, kabel DVI single-link akan sanggup menghantarkan sinyal digital hingga jarak 15 meter untuk resolusi 1920 x 1080 atau 1920 x 1200. Untuk resolusi yang lebih tinggi, dibutuhkan kabel DVI dual-link dan jarak maksimalnya menurun menjadi 5 meter saja. Konektor DVI ini telah secara resmi mendukung hot-plug, sehingga bisa dicabut dari komputer tanpa perlu mematikan komputer terlebih dahulu.

3. Konektor HDMI (High Definition Multimedia Interface)
HDMI adalah salah satu dari dua konektor modern yang umum digunakan saat ini dan bisa dijumpai di graphics card mulai dari kelas entry-level hingga high-end. Sesuai dengan namanya, konektor yang satu ini bisa mentransmisikan tidak hanya data video saja, tetapi juga data audio (multimedia). Konektor HDMI menggunakan sinyal digital dan telah mendukung hot-plug.


Terdapat 2 standar HDMI yang umum dijumpai di graphics card keluaran terbaru, yaitu HDMI 1.4a dan HDMI 2.0. Keduanya memiliki spesifikasi yang berbeda, tentunya dengan HDMI 2.0 mengusung spesifikasi lebih tinggi dan mendukung resolusi maksimal yang berbeda. HDMI 1.4a mendukung resolusi hingga 3840 x 2160 di 30 Hz dan 1920 x 1080 di 120 Hz, sementara HDMI 2.0 mendukung resolusi hingga 3840 x 2160 di 60 Hz dan resolusi dengan aspek rasio 21:9.

Karena mengusung sinyal digital, berbagai fitur seperti tampilan 3D, G-Sync/Free Sync, serta AMD VSR/NVIDIA DSR bisa dimanfaatkan ketika konektor ini digunakan. HDMI sendiri juga mendukung beberapa standar CEC (Consumer Electronic Control) yang bisa dimanfaatkan untuk beberapa hal ketika digunakan di perangkat consumer electronic. Selain itu, beberapa pin “kosong” di konektor ini juga bisa dimanfaatkan untuk beberapa fitur lain, seperti Audio Return Channel dan HDMI Ethernet Channel. Namun, fitur-fitur itu umumnya tidak dimanfaatkan di VGA card.

HDMI memiliki 5 bentuk konektor dengan 3 bentuk yang umum digunakan, yaitu Type A (HDMI standar), Type C (Mini HDMI), dan Type D (Micro HDMI). Konektor Type A dan Type C umum dijumpai di graphics card masa kini. Sementara Type D lebih banyak dijumpai di perangkat smartphone dan tablet.

Konektor HDMI memiliki kesamaan sinyal dengan DVI-D Single-Link, oleh karena itu, HDMI dapat dikonversi ke DVI-D Single-Link dengan menggunakan adapter pasif. Sementara untuk konektor VGA, HDMI harus menggunakan adapter dengan chip digital-to-analog converter (DAC) karena perbedaan sinyal di antara keduanya.

Kabel HDMI sendiri terbaru menjadi dua standar, yaitu Category 1 (Standard) dan Category 2 (High-Speed). Transmisi konten resolusi tinggi umumnya harus disertai dengan penggunaan kabel Category 2 (1920 x 1080 di 60 Hz/120 Hz, 3840 x 2160 di 60 Hz). Sedangkan untuk panjang kabel, secara umum kabel HDMI bisa mencapai panjang 15 meter dengan bahan berkualitas tinggi. Namun, pada umumnya, kabel HDMI untuk transmisi resolusi tinggi memiliki panjang di bawah 5 meter.

4. Konektor Display Port
Konektor yang satu ini didesain sebagai pengganti dari DVI yang menggunakan sinyal digital secara penuh. Berbeda dengan HDMI yang ditujukan untuk multimedia (video dan audio), Display Port secara standar bisa diatur untuk mentransmisikan data video saja, audio saja, atau keduanya secara bersamaan. Display Port sendiri juga memiliki beberapa pin multifungsi yang bisa dimanfaatkan untuk transmisi beberapa data lain, termasuk untuk USB. Konektor ini telah mendukung hot plug.


Resolusi maksimal yang didukung oleh DIsplay Port akan tergantung dari bandwidth yang bisa diberikan oleh konektor. Secara umum, dengan standar terbaru Display Port 1.3, pengguna bisa menggunakan 1 Display Port untuk 1 monitor dengan resolusi hingga 8192 × 4320 di 60 Hz. Juga, karena mendukung sistem daisy-chain, atau penggunaan satu konektor untuk multiple display, 1 Display Port juga mendukung hingga 2 monitor beresolusi 3840 x 2160 di 60 Hz, 4 monitor 2560 x 1440 di 60 Hz atau 8 monitor 1920 x 1080 di 60 Hz.

Display Port sendiri memiliki kompatibilitas dengan berbagai standar konektor lain yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Salah satunya adalah Thunderbolt dengan konektor Mini Display Port. Selain itu, terdapat juga standar seperti wDP (Wireless Display Port), DockPort, dan USB 3.1 Type-C yang juga bisa mengusung Display Port. Hal itu membuat Display Port memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi karena bisa disertakan dalam konektor lain. Namun, khusus untuk di VGA card, konektor yang digunakan adalah Display Port standar dan Mini Display Port.

Sinyal digital yang digunakan Display Port memungkinkannya untuk menjalankan fitur yang membutuhkan sinyal digital, seperti 3D, G-Sync/Free Sync, serta AMD VSR/NVIDIA DSR. Untuk transmisi sinyal, berbeda dengan konektor lain yang memanfaatkan data video tidak terkompres, Display Port menggunakan protokol mini-packet sehingga memungkinkan transmisi data video lebih besar dengan jumlah pin di konektor yang terbatas. Itulah hal utama yang membedakannya dengan HDMI, konektor modern lain.

Konektor Display Port sendiri dilengkapi dengan standar Display Port Dual-Mode yang memungkinkannya dikonversi ke konektor HDMI atau DVI-D Single-Link dengan memanfaatkan adapter pasif. Ketika mendeteksi adanya adapter terpasang, Display Port yang telah mendukung Display Port Dual-Mode akan otomatis melakukan penyesuaian sehingga kompatibel dengan HDMI atau DVI-D SIngle-Link. Berdasarkan standar terbaru untuk Display Port Dual-Mode, penggunaan adapter akan membuat Display Port yang dikonversi memberikan kemampuan yang serupa dengan HDMI 1.4a.

Kabel Display Port sendiri bisa mencapai panjang 15 meter untuk transmisi data video resolusi hingga 1920 x 1080 di 60 Hz. Namun, untuk kemampuan terbaik dari Display Port, kabel yang disarankan harus memiliki panjang maksimal 3 meter.

1 comments so far


EmoticonEmoticon