Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Modul Teknik Pemahaman Individu Dalam Bimbingan Konseling

Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu layanan ahli yang diberikan oleh konselor untuk menumbuhkan kemandirian konseli dalam mengambil berbagai keputusan penting dalam perjalanan hidupnya, termasuk keputusan karir dan pendidikan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari persiapan untuk meraih serta mempertahankan karir yang dipilih itu.

Pelaksanaan layanan ahli bimbingan dan konseling bertolak dari proses pengenalan diri konseli, sehingga pelaksanaannya mulai dari pengenalan diri secara mendalam konseli yang dilayani, sebagai titik berangkat untuk memfasilitasi konseli dalam mengenal kekuatan dan kelemahannya, serta tawaran dan tantangan yang ditemukan di lingkungannya, dalam rangka memfasilitasi konseli dalam mengeksplorasi peluang karir, mempersiapkan diri untuk meraih bidang karir yang dikehendakinya, serta mempertahankan bidang karier yang berhasil diraihnya, sehingga mampu hidup produktif dan sejahtera dalam konteks kemaslahatan umum (Garcia, 2003).

Layanan ahli Bimbingan dan Konseling, mempersyaratkan bagi konselor mencapai berbagai penguasaan untuk mengenali konseli secara mendalam yang hendak dilayani, menguasai khasanah keilmuan Bimbingan dan Konseling, menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan mengembangkan profesionalitas yang berkelanjutan. Bertolak dari upaya mengenali konseli secara mendalam baik pribadi maupun lingkungannya, dalam rangka memetakan lintasan perkembangan kepribadian (developmental trajectory) konseli dari keadaannya sekarang ke arah yang dikehendaki.

Selain itu konselor selalu menggunakan penyikapan yang empatik, mengormati keragaman, serta mengedepankan kemaslahatan konseli dalam pelaksanaan layanan ahlinya, karena tiap individu/konseli menunjukkan adanya idiosinkratik-keberbedaan dalam banyak hal, seperti: potensi diri dan lingkungan dalam wilayah bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Konselor dalam memahami karakteristik konseli menggunakan berbagai teknik non tes dalam rangka need assessment di tempat mana peserta bekerja.

Asesmen dalam rangka memahami diri siswa menggunakan dua teknik dasar yaitu teknik tes dan teknik non tes. Asesmen teknik tes adalah pengukuran psikologis dengan menggunakan alat tes yang terstandar, seperti: tes kecerdasan, tes bakat, tes minat, dan tes kepribadian. Asesmen teknik non tes adalah teknik asesmen yang tidak baku/terstandar dan sebagian besar merupakan hasil produk pengembangan konselor. Asesmen teknik non tes terdiri atas: (1) Other report-observasi, (2) Self report-wawancara, kuesioner, otobiografi, (3) Sosiometri, (4) Daftar Cek Masalah, dan (5) Catatan Kumulatif (Cummulative Records), yang terakhir lazim di sebut himpunan data.