Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Genosida Dalam Kejahatan Perang Palestina VS Israel

Pengertian Genosida Dalam Kejahatan Perang Palestina VS Israel
Pecahnya serangan militer Israel ke Palestina di Jalur Gaza membuat presiden Palestina Mahmud Abas mengeluarkan pernyataan bahwa serangan Israel adalah Genosida. Perang dimulai dengan adanya dugaan bahwa tiga pemuda Palestina diculik kelompok militan Hamas.

Genosida atau genosid adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan (membuat punah) bangsa tersebut. Kata ini pertama kali digunakan oleh seorang ahli hukum Polandia, Raphael Lemkin, pada tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in Occupied Europe yang diterbitkan di Amerika Serikat. Kata ini diambil dari bahasa Yunani γένος genos ('ras', 'bangsa' atau 'rakyat') dan bahasa Latin caedere ('pembunuhan').

Genosida merupakan satu dari empat pelanggaran HAM berat yang berada dalam yurisdiksi International Criminal Court. Pelanggaran HAM berat lainnya ialah kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan Agresi.

Israel sagat takut dengan ibu dan anak-anak yang lahir di jalur Gaza daripada kepada tentara militan Hamas, hal ini dikarenakan seorang ibu-lah yang dapat melahirkan anak dan anak sebagai penerus perjuangan Palestina. Genosida Israel adalah serangan yang ditujukan kepada ibu-ibu dan anak-anak tak berdosa, maka dari itu jatuhnya korban para ibu dan anak.

Mungkin inilah alasan Hitler kenapa membunuh bangsa Yaudi, dan beliau juga mengeluarkan pernyataan "Aku bisa saja membunuh semua kaum Yahudi, namun aku sisakan sedikit saja agar kemudian hari orang tahu bagaimana kaum Yahudi itu yang sebenarnya". Terbentuknya zionis Israel ada hubungannya dengan sekutu Inggris dan Amerika, disaat Nazi Jerman melakukan pembunuhan bangsa Yahudi secara besar-besaran mereka melarikan diri ke Israel dan membuat kesepakatan dengan sekutu bila membantu mengalahkan Nazi Jerman maka akan dibantu untuk memerdekaan dan membentuk negara Yauhudi, yang sekarang diberi nama Israel.

Separo penduduk Jerman saat itu adalah bangsa Arya dan Yahudi, disaat terakhir pemerintahan Hitler kaum Yahudi menyusup kedalam militer Nazi. Saat Rusia, Amerika, dan Inggris bersama-sama menggempur Jerman, Hitler memberikan intruksi kepada pimpinan militer untuk menghancurkannya dengan strategi Blitzkrieg namun diabaikan. Hitler juga pernah diracun dan dibom saat melakukan rapat, namun beliau selamat. Hitler tewas bersama istrinya yang diduga juga keturunan Yahudi bernama Eva Braun, dengan bunuh diri menelan pil Sianida.

Bila diamati sangat tidak berimbang perang antara Palestina dengan Israel, Palestina hanya mengandalkan batu dan senjata roket kuno sehingga tidak bisa menembus pertahanan Israel. Sedangkan Israel menggunakan senjata paling mutakhir berkat bantuan pengembangan Inggris dan Amerika Serikat. Hal ini tentunya mengingatkan kita Indonesia dengan bambu runcingnya melawan Belanda.