Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Yudhistira Berhasil Menyelematkan 4 Saudaranya di Sungai Ajaib

Yudhistira Berhasil Menyelematkan 4 Saudaranya di Sungai Ajaib

Kekalahan dalam permaian dadu melawan Duryudana, membuat para Pandawa kehilangan Kerajaan Indraprasta dan mendapatkan hukuman pengasingan selama 13 tahun di hutan. Para Pandwa berniat menggunakan waktu 13 tahun untuk mempersiapkan balas dendam kepada Kurawa dan merebut kembali kerjaan Hastinapura dan Indraprasta.

Selama pengasingan Drupadi bersumpah tidak akan mengikat rambutnya sebelum keramas dengan darahnya Dursasana, dan BIMA berjanji akan memenuhi sumpahnya. Sebelum pergi ke hutan Krishna memberikan saran kepada Pandawa sebagai berikut:

Ujian pertama para Pandawa selama dalam pengasingan yaitu terbunuhnya 4 saudara Pandawa di sungai Ajaib. Kisah ini bermula ketika Pandawa membuat Gubuk sebagai tempat tinggal sementara, karena kehabisan air untuk minum Sadewa pergi ke sungai untuk mengambil air.
1. Saran untuk Arjuna: Untuk mengimbangi senjata musuh yang kuat maka disarankan berlatih kepada Mahadewa supaya mendapatkan senjata dari dewa.
2. Saran kepada BIMA: Kekuatan fisik tidak ada yang menduga bahkan para kesatriapun tidak tahu, maka dari itu yang layak dijadikan guru adalah Hanuman.
3. Saran kepada Yudhistira dan Drupadi: Kedua suami istri ini memang teguh menegakkan kebenaran dan keadilan, maka Krishna menyuruhnya bertapa dihutan untuk memperoleh hidayah.
4. Saran untuk Nakula dan Sadewa: Harus belajar kepada alam, kelak dalam perang nanti agar bisa memimpin para pasukan.
Setekah tiba di sungai Sadewa mengambil air dalam kendi, lalu tiba-tiba diserang makhluk tak terlihat dan tewas, Arjuna dan Nakula gelisah menunggu Sadewa yang tak kunjung kembali dan akhirnya menyusulnya juga namun sebelum Arjuna menarik anak panahnya guna mengeringkan sungai ajaib, makhluk tak terlihat membunuhnya bersama Nakula. Menunggu ke 3 saudara tidak kembali BIMA menyusulnya namun diserang makhluk tak terlihat dan akhirnya mati juga.

Ditengah hutan tinggal Yudhistira dan Drupadi, akhirnya Yudhistira menyusulnya. Setelah sampai ditepi sungai Yudhistira berfikir kalau manusia biasa tidak mungkin bisa membunuh BIMA dan Arjuna pasti ada makhluk yang tak terlihat. Kemudian Yudhistira memohon kepada makhluk tersebut untuk menampakkan diri, dan memintanya untuk menghidupkan ke empat saudaranya.

Makhluk tak terlihat menampakkan dirinya, dalam perbincangannya dengan Yudhistira dia mau menghidupkan salah satu saudarnya tetapi harus menjawab pertanyaan dari makhluk penunggu Sungai tersebut. Pertanyaan yang diajukan mengenai kehidupan dan kematian, Yudhistira menjawab dengan kepandaianya dan akhirnya makhluk penunggu Sungai tersebut senang dan ingin menghidupkan salah satu dari empat saudaranya yang mati.

Yudhistira berbincang-bincang dengan Dewa Yama (ayahnya sendiri)
Yudhistira berbincang-bincang dengan Dewa Yama (ayahnya sendiri)

Perbincangan antara Yudhistira dengan makhluk penunggu sungai, menganai pilihan yang mau dihidupkan kembali diantara 4 saudaranya adalah sebagai berikut :

Makhluk penunggu Sungai: “Wahai Yudhisthira, salah seorang saudaramu boleh tinggal denganmu sekarang, siapakah yang engkau pilih ? Dia akan aku hidupkan kembali “.

Yudhisthira: (Berpikir sesaat, kemudian menjawab) “Aku memilih Nakula, saudaraku yang kulitnya bersih bagai awan berarak, matanya indah bagai bunga teratai, dadanya bidang dan lengannya ramping. Tetapi kini ia terbujur kaku bagai sebatang kayu jati”.

Makhluk penunggu Sungai: (Belum puas dengan jawaban Yudhisthira dan bertanya lagi) “Kenapa engkau memilih Nakula, bukan Bhima yang kekuatan raganya lebih besar dari kekuatan gajah ? Lagipula, kudengar engkau sangat mengasihi Bhima. Atau mengapa bukan Arjuna yang mahir menggunakan segala macam senjata, terampil olah bela diri dan jelas dapat melindungimu ? Jelaskan, mengapa engkau memilih Nakula!”

Yudhisthira: “Dewi Kunti dan Dewi Madri adalah istri ayahku dan mereka adalah ibuku. Aku, anak Kunti, masih hidup. Jadi dewi Kunti tidak kehilangan keturunan. Dengan pertimbangan yang sama dan demi keadilan, biarlah Nakula, putra Dewi Madri, hidup bersamaku”.

Makhluk penunggu Sungai merasa puas dengan semua jawaban Yudhistira, dan makhluk tersebut menampakkan dirinya sebagai Dewa Yama. Yudhistira adalah titisan dari Dewa Yama dengan Kunthi, dan akhirnya 4 saudara Pandawa dihidupkan kembali dan mendapatkan restu dari Dewa Yama untuk melanjutkan perjalanannya selama masa pengasingan.

Post a Comment for "Yudhistira Berhasil Menyelematkan 4 Saudaranya di Sungai Ajaib"