Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Verbatim Konseling Kelompok Berpusat Pribadi (PCC)

Person Centered Counseling (PCC) atau dalam bahasa Indonesianya Konseling Berpusat Pribadi adalah teknik konseling yang dikembangkan Rogers. Konseling Berpusat Pribadi adalah konseling yang ditujukan untuk membantu konseli daalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga konseli lebih baik dalam menerima, memahami, serta mengatasi masalah saat ini dan masa depan.

Bagi Rogers pada dasarnya tujuan terapi ini adalah untuk menciptakan iklim yang kondusif sebagai usaha untuk membantu klien menjadi pribadi yang utuh (fully functioning person), yaitu pribadi yang mampu memahami kekurangan dan kelebihan dirinya. 

Verbatim adalah rekaman proses konseling yang dijabarkan dalam bentuk tabel yang meliputi permbicaraan antara konseli dan konselor, tahapan konseling, dan teknik konseling. Berikut ini adalah Verbatim Kelompok Konseling Berpusat Pribadi (PCC).

Verbatim Konseling Kelompok Berpusat Pribadi (PCC)

Konselor/ Konseli
Dialog
Metode/Teknik
Konselor


“Selamat siang teman-teman, sebelumnya saya sebagai konselor mengucapkan selamat datang atas kehadirannya untuk mengikuti konseling kelompok ini”
“Bagaimana  kabarnya hari ini?” 
Acceptence (penerimaan)
Konseli 1, Konseli 2
“ Baik Pak”

Konseli 3
“ Kalau saya sendiri keadaannya kurang baik Pak”

Konselor
“Baiklah teman-teman sebelum kita memulai kegiatan ini alangkah baiknya teman-teman ketahui apa itu konseling kelompok. Konseling kelompok disini adalah kegiatan yang kita lakukan secara bersama-sama untuk membahas masalah teman-teman yang bersifat pribadi dan memperoleh solusi dalam pemecahan masalah yang teman-teman miliki”.
Dalam konseling kelompok ada beberapa asas yang kita perhatikan yang pertama adalah kesukarelaan yakni dalam konseling kelompok ini kehadiran teman-teman bukan atas Paksaan dari orang lain, tetapi atas inisiatif sendiri. Kemudian yang kedua adalah keterbukaan, diharapkan teman-teman terbuka dengan masalah yang dimiliki sekalipun itu masalah yang sangat pribadi. Dan yang paling penting adalah asas kerahasiaan, diharapkan kita semua dapat menjaga kerahasiaan, intinya apa yang kita bicarakan disini tidak diketahui oleh orang lain”.  Dari penjelasan saya apakah masih ada yang belum dimengerti?
Structuring (Penataan, pembatasan)
Konseli 1, 2, 3
“Sudah Pak”

Konselor
“Kalau begitu kita lanjutkan ke tahap perkenalan, saya sendiri sebagai konselor bernama Petrus, kemudian yang ada di sebelah kanan saya menyebutkan nama  saya kemudian dilanjutkan dengan namanya sendiri, begitupun seterusnya”.
Perkenalan
Konseli 1
“Pak Petrus, saya sendiri Uut,

Konseli 2
“ Pak Petrus, Uut, saya Dayu”

Konseli 3
“Pak Petrus, Uut, Dayu, dan saya sendiri Ical

Konselor
“Kita tadi sudah memperkenalkan diri masing-masing, sekarang kita lanjutkan ke tahap berikutnya dimana masing-masing peserta mengungkapkan masalahnya masing-masing” Apakah teman-teman siap memasuki tahap ini?
Peralihan
Konseli 1, 2, dan 3
“Siap Pak”.

Konselor
“Kalau begitu teman-teman dapat mengungkapkan masalahnya masing masing, saya persilakan”

Konseli 3
“ Begini Pak, saya mempunyai masalah dan itu menurut saya berat sekali yaitu gangguan tidur dan sangat menggangu proses perkuliahan saya di siang harinya” 

Konselor
“Silakan Dayu ungkapkan apa yang menjadi masalahmu”.

Konseli 2
“Saya merasa sering kangen rumah semenjak dua bulan ada disini Pak”

Konseli 3
“ Saya ini adalah seorang pemalas, saya ingin berubah Pak”

Konselor
“Teman-teman sudah menceritakan masalahnya dan sekarang mari kita diskusikan masalah mana yang paling penting dan cepat membutuhkan penyelesaian”.

Konseli 1
“Kalau menurut saya yang perlu kita bahas adalah masalahnya Ical karena berpengaruh pada proses perkuliahannya”

Konseli 2
“ Saya sepakat dengan yang disampaikan oleh Uut Pak”

Konselor
“Bagaimana Ical apakah bersedia untuk mengungkapkan lebih dalam lagi permasalahan yang kamu alami”.

Konseli 3
“Begini Pak saya mempunyai masalah gangguan tidur dan itu sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan dan ketika saya tidak bisa tidur pada malam hari saya merasa galau karena saya tidak tahu apa yang saya lakukan menunggu pagi”

Konseli 1
“Apa yang membuat Ical tidak bisa tidur?”

Konseli 3
“Karena saya tidak terbiasa dengan kehidupan berasrama”

Konseli 2
“Belum terbiasa hidup berasrama?”

Konseli 3
“Ia belum terbiasa karena dulu sebelum masuk ke asrama saya terbiasa bergadang sampai pagi, dan kebiasaan itu terbawa sampai saat ini”.

Konseli 2
“Apakah Ical merasa nyaman?”
Lead
Konseli 3
“Ia saya dulu merasa nyaman, tapi sekarang tidak bisa seperti dulu lagi”

Konseli 2
“Apa yang  Ical lakukan di saat tidak bisa tidur?”

Konseli 3
“Biasanya saya  mendengarkan musik, melamun, nonton film, dan belajar kadang-kadang”

Konseli 1
“Berapa lama biasanya Ical tidur, mulai dari jam berapa sampai jam berapa?

Konseli 3
“Saya tidur biasanya mulai jam 4 pagi, tetapi meskipun saya selalu tidur menjelang subuh, tetapi saya selalu bisa bangun jam setengah 5 pagi”.

Konselor
“Kita tadi sudah membahas permasalahan yang dialami Ical yaitu mengalami gangguan tidur yang berefek mengganggu proses perkuliahan dan Ical selalu tidur jam 4 sampai jam setengah 5 pagi. Biasanya yang Ical lakukan adalah mendengarkan musik, melamun dan kadang-kadang belajar”.
Dengan kondisi seperti itu apa yang Ical inginkan?
Summary, Lead
Konseli 3
“Saya ingin normal seperti teman-teman yang lain, yaitu tidur lebih awal agar tidak mengganggu proses perkuliahan saya Pak”.

Konselor
“Ya baguslah, pada dasarnya Ical sudah mempunyai keinginan utuk hidup normal seperti teman biasanya.

Sejauh ini hal apa yang Ical sudah lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?
Acceptance



Lead
Konseli 3
Ya sebenarnya saya sudah membuat jadwal tidur lebih awal  yaitu tidur antara jam 10 jam 4 pagi

Konselor
“Ok Good (mengancungkan jempol) saya sangat mendukung langkah yang Ical tempuh”.
“Sejauh ini bagaimana pelaksanaan dari langkah-yang kamu buat?”
Reassurance
Konseli 3
“Ya sebenarnya sudah saya terapkan dan itu hampir berhasil membuat saya tidur lebih awal  lagi”

Konselor
“Baguslah kalau begitu, dan itulah yang baPak harapkan, ical harus mempertahankannya.




Konseli 3
Iya Pak, saya akan mencobanya

Konselor
Iya jadi Ical akan melaksanakan  jadwal yang sudah ical buat, yaitu akan tidur lebih awal jam 22.00 dan akan dimulai minggu ini

Konseli 3
Iya, Pak

Konselor
Bagaimana Ical dengan konseling kelompok ini ? atau adakah hal-hal lain yang ingin dibicarakan lagi ?
Lead
Terminasi
Konseli 3
Sudah tidak ada Pak, terimakasih Bapak telah membantu menyelesaikan masalah Saya ini.

Konselor
Batiklah teman-teman untuk masalah lain yang belum kita lanjutkan pada pertemuan kali kita lanjutkan pada pertemuan beikutnya.
Rencna pertemuan tindak lanjut
Konseli 1, 2, dan 3
Iya, Pak ! Kami pamit dulu
Selamat siang.



































































































































Download Verbatim Kelompok Konseling Berpusat Pribadi (PCC)

Verbatim Kelompok Konseling Berpusat Pribadi (PCC) [Word] [Dropbox]
Verbatim Kelompok Konseling Berpusat Pribadi (PCC) [PDF [Dropbox]
Verbatim Kelompok Konseling Berpusat Pribadi (PCC) [Word] [4Shared]
Verbatim Kelompok Konseling Berpusat Pribadi (PCC) [PDF] [4Shared]

Post a Comment for "Verbatim Konseling Kelompok Berpusat Pribadi (PCC)"