Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Verbatim Konseling Kelompok REBC

REBC (Rational Emotive Behavior Counseling) adalah teknik konseling yang didasarkan pada asumsi bahwa orang menciptakan gangguan emosional sendiri. Ini menempatkan individu sebagai pusat alam semesta dan memberikan tanggung jawab penuh untuk memilih dalam membuta atau tidak membuat diri terganggu oleh kebodohan dan kesalahan kepercayaan pada asumsi irrasional dirinya sendiri dan orang laib.

Tujuan Konseling REBC terciptanya self interest, social interest, self firection, toleransi, self acceptance or uncertainly, risk talking, flexibility, dan scientific thinking.

Berikut ini contoh Verbatim atau rekaman proses konseling kelompok REBC.

Verbatim Kelompok REBC

Konselor/ Konseli
Dialog
Metode/Teknik
Konselor (varizal)


“Selamat siang teman-teman, sebelumnya saya sebagai konselor mengucapkan selamat datang atas kehadirannya untuk mengikuti konseling kelompok ini”
“Bagaimana  kabarnya hari ini?” 
Acceptence (penerimaan)


Topik netral
Konseli 1, Konseli 2
“ Baik Pak”

Konseli 3
“ Kalau saya sendiri keadaannya kurang baik Pak”

Konselor
“Baiklah teman-teman sebelum kita memulai kegiatan ini alangkah baiknya teman-teman ketahui apa itu konseling kelompok. Konseling kelompok disini adalah kegiatan yang kita lakukan secara bersama-sama untuk membahas masalah teman-teman yang bersifat pribadi dan memperoleh solusi dalam pemecahan masalah yang teman-teman miliki”.
Dalam konseling kelompok ada beberapa asas yang kita perhatikan yang pertama adalah kesukarelaan yakni dalam konseling kelompok ini kehadiran teman-teman bukan atas Paksaan dari orang lain, tetapi atas inisiatif sendiri. Kemudian yang kedua adalah keterbukaan, diharapkan teman-teman terbuka dengan masalah yang dimiliki sekalipun itu masalah yang sangat pribadi. Dan yang paling penting adalah asas kerahasiaan, diharapkan kita semua dapat menjaga kerahasiaan, intinya apa yang kita bicarakan disini tidak diketahui oleh orang lain”.  Dari penjelasan saya apakah masih ada yang belum dimengerti?
Structuring (Penataan, pembatasan)
Konseli 1, 2, 3
“Sudah Pak”

Konselor
“Kalau begitu kita lanjutkan ke tahap perkenalan, saya sendiri sebagai konselor bernama dA, kemudian yang ada di sebelah kanan saya menyebutkan nama  saya kemudian dilanjutkan dengan namanya sendiri, begitupun seterusnya”.
Perkenalan
Konseli 1 (Kiran)
“Pak Petrus, saya sendiri Uut,

Konseli 2 (Dayu)
“ Pak Petrus, Uut, saya Dayu”

Konseli 3 (Uut)
“Pak Petrus, Uut, Dayu, dan saya sendiri Ical

Konselor
“Kita tadi sudah memperkenalkan diri masing-masing, sekarang kita lanjutkan ke tahap berikutnya dimana masing-masing peserta mengungkapkan masalahnya masing-masing” Apakah teman-teman siap memasuki tahap ini?
Peralihan
Konseli 1, 2, dan 3
“Siap Pak”.

Konselor
“Kalau begitu teman-teman dapat mengungkapkan masalahnya masing masing, saya persilakan”

Konseli 1 (kiran)
“ Begini Pak, saya mempunyai masalah dan itu menurut saya berat sekali yaitu uang saya selalu habis sebelum ahir bulan 

Konselor
“Silakan Dayu ungkapkan apa yang menjadi masalahmu”.

Konseli 2 (dayu)
“Saya merasa sering kangen rumah semenjak dua bulan ada disini Pak”

Konseli 3 (uut)
“ Saya malasa sekali mengikuti kegaiatan pramuka karena saya anggapa pramuka itu tidak penting”

Konselor
“Teman-teman sudah menceritakan masalahnya dan sekarang mari kita diskusikan masalah mana yang paling penting dan cepat membutuhkan penyelesaian”.

Konseli 1 (Kiran)
“Kalau menurut saya yang perlu kita bahas adalah masalahnya Uut karena kita juga sama-sama mengikuti kegiatan pramuka

Konseli 2 (Dayu)
“ Saya sepakat dengan yang disampaikan oleh Uut Pak”

Konselor
“Bagaimana Uut apakah bersedia untuk mengungkapkan lebih dalam lagi permasalahan yang kamu alami”.

Konseli 3 (Uut)
Iya Pak, saya itu malas sekali mengikuti kegiatan pramuka dan menurut saya sangat tindak penting karena kegiatannya itu-itu aja

Konseli 1 (Kiran)
Itu-itu gimana Uut?

Konseli 3 (Uut)
Ya tahu sendiri kan, kita ini sama-sama mahasiswa PPG tetapi kenapa latihannya disesuaikan seperti anak SD dan SMP saja.

Konseli 2 (Dayu)
Disaat Uut menganggap bahwa pramuka itu tidak penting, apa saja yang dilakukan Uut saat mengikuti kegiatan?

Konseli 3 (Uut)
Ya saya hanya ngobrol sama teman-teman saja pak, dan itu sangat menjenuhkan

Konseli 2 (Dayu)
 Apa yang Uut rasakan ketika mengikuti kegiatan pramuka tersesebut?
Lead
Konseli 3 (Uut)
Ya saya merasa malas, bosan, dan jenuh

Konseli 2
Apakah teman-teman lain juga menganggap bahwa pramuka itu tidak penting?

Konseli 3 (Uut)
Ya tidak, mungkin cuma saya sendiri aja yang punya anggapan seperti itu

Konselor
Baiklah jadi dapat disimpulkan bahwa Uut mempunyai masalah bahwa menganggap kegiatan pramuka yang diikutinya tidak penting, karena kegiatannya hanya itu-itu saja.
Kali ini Bapak akan memberikan ilustrasi untuk mengubah keyakinan Uut bahwa pramuka itu tidak penting ternyata salah.
Summary, Lead
Konseli 3 (Uut)
Seperti apa itu Pak?

Konselor
Misalkan kita mengikuti kegitan beladiri  di UKM Universitas Negeri Malang, pada awalnya pasti kita menilai bahwa manfaatnya hanya untuk olahraga saja, dan hanya latihan berkelahi sehingga banyak yang keluar dari anggota beladiri karena menganggapnya tidak penting. Tetapi ketika sudah berada diluar konteks latihan, saat kita dijalan ada  orang yang mengganggu, kita bisa menerapkan ilmu tersebut untuk membela diri. Ini seperti halnya dengan kegiatan pramuka, meskipun awalnya kita merasa bahwa kegiatan pramuka tidak penting adalah salah, karena setelah kita mempunyai sertifikat KMD kita bisa mengajarkan ke anak-anak atau murit-murit kita, disitulah pentinganya pramuka.
Acceptance



Lead
Konseli 3 (Uut)
Oiya iya Pak, ternyata anggapan saya mengikuti keggiatan pramuka tidak penting itu salah ya?

Konselor
Iya, salah sekali. Memang pramuka itu sangat penting Uut.
Apakah Uut masih mengaggap pramuka itu tidak penting?
Reassurance
Konseli 3 (Uut)
Tidak Pak, setekah bapak tadi memberikan ilusatrasi ternyata sekarang saya sadar bawah pramuka itu penting dan banyak manfaatnya.

Konselor
Ya Bapak senang sekali, sekarang Uut bisa paham bahwa kegiatan pramuka itu sangat penting, dan pastinya tidak membosankan.
Apa yang Uut lakukan untuk membantu diri Uut sendiri supaya kegiatan pramuka itu tidak membosankan?

Konseli 3 (Uut)
Ya saya akan mengikuti kegiatan pramuka ini dengan sunggu-sungguh, dan saya akan berusaha untuk menikmati kegiatan ini.

Konselor
Bapak yakin, apabila Uut serius melakukan dengan apa yang akan dilakukan tadi, Bapak yakin masalah Uut akan terselesaikan.

Konseli 3 (Uut)
Iya Pak, untuk pertemuan minggu depan akan saya laksanakan

Konselor
Ya baiklah Uut dari pembicaraan awal sampai saat ini kita sudah membahas permasalahan Uut, yaitu menganggap bahwa pramuka itu tidak penting adalah salah, dan untuk mengubah anggapan tersebut yang akan dilakukan Uut adalah mengikuti kegiatan pramuka dengan sungguh-sungguh, dan mencoba menikati kegiatan pramuka.
Mungkin ada hal lan yang dibicarakan lagi?
Terminasi


Summary

Lead
Konseli 3 (Uut)
Sudah Pak, saya hanya itu saja

Konselor
Baiklah teman-teman karena waktunya jam istirahat bagaimana kalau konseling kelompok ini kita lanjutkan pada pertemuan besok untuk membahas permasalahan diantara teman-teman yang belum dibahas.
Rencna pertemuan tindak lanjut
Konseli 1, 2, dan 3
Iya Pak, besok saja
Saya pamit dulu, selamat siang !

Konselor
Siang !





Download Verbatim Konseling Kempok REBC

Verbatim Konseling Kelompok REBC [Word] [Dropbox]
Verbatim Konseling Kelompok REBC [PDF] [Dropbox]
Verbatim Konseling Kelompok REBC [Word] [4Shared]
Verbatim Konseling Kelompok REBC [PDF] [4Shared]