Menguras Cairan Anti Bocor Pada Ban Tubeless

Cairan Anti Bocor pada ban tubeless selalu ditawarkan kepada konsumen dalam paket pembelian ban khususnya bila Anda beli di beberapa toko yang khusus menjual ban. Bagi yang pertama kali menggunakan ban tubeless pada motornya pasti langsung tertarik untuk menggunakannya.
Harga cairan anti bocor sebenarnya tidak terlalu mahal, ada yang dijual dengan kisaran harga di bawah Rp. 50.000, tergantung dari ukuran ring ban. Semakin besar ringnya maka cairan juga semakin banyak, begitu juga sebaliknya.
Cairan anti bocor diklaim mampu melindungi ban ketika terkena paku atau sejenis benda tajam lainnya. Cara kerja cairan ini dapat menutup ban dalam kondisi berputar. Misalnya ban tubeless pada motor Anda terkena paku maka putar ban pada posisi paku berada di bawah kemudian cabut pakunya.
Setelah tercabut putar ban sebanyak 3 kali maka cairan akan menutup lubang tersebut. Cairan anti bocor wujudnya seperti gel yang tercampur serbuk ban atau kertas. Fungsi serbuk menutupi celah pada ban seandainya ada yang bocor.
Pro kontra mengenai cairan anti bocor memang lagi hangat dibicarakan netizen di dunia maya. Sebagian merekomendasikan untuk tidak menggunakannya dan sebagian setuju dengan manfaat cairan ini. Pertanyaannya Anda ada di pihak yang mana?
Penjelasan di atas adalah keuntungan cairan anti bocor pada ban tubeless, meskipun dinilai menguntungkan namun faktanya bisa merugikan konsumen. Berikut ini adalah dampak negatif cairan anti ban bocor menurut para ahli.
Bahaya Cairan Anti Bocor Menurut Para Ahli
1. Menurut Assistant Manager Technical Training PT. Daya Adicipta Motora (DAM), distributor sepeda motor Honda Jawa Barat
Ade Rohman, menegaskan cairan penambal ban tubeless tak sepenuhnya berfungsi dengan baik. "Untuk cairan antibocor sebaiknya jangan dipakai pada ban, karena justru akan menyumbat pentil," kata Ade kepada VIVA, Jumat, 18 Mei 2018.
2. Menurut FDR
"Pabrikan ban FDR enggak merekomendasikan cairan anti bocor untuk ban tubeless," terang Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head PT. Suryaraya Rubberindo Industries, beberapa waktu lalu.
Dan kata Jimmy, cairan itu justru bisa merusak bagian dalam ban tubeless. "Sebabnya, karena cairan tersebut punya sifat korosi," jelas Jimmy. Lama-lama cairan tersebut bisa mengeras dan berubah jadi serbuk.
Makanya cairannya sudah tidak bisa menutup lagi lubang kebocoran. Nah, cairan yang mengeras itu akhirnya bisa memenuhi celah antara pelek dan ban. Akibatnya, ban bisa kempes karena angin mudah keluar dari celah pelek dan ban tersebut.
3. Menurut petugas tambal ban tubeless di SPBU Pertamina Depok, Jawa Barat
Secara kerja memang cairan anti-bocor ini bisa membantu untuk melakukan penambalan secara otomatis. Tapi itu hanya sementara, terlebih untuk cairan anti-bocor berkualitas rendah.
Saat ban tubeless tertusuk paku atau benda tajam lainnya, cairan anti-bocor terkadang meninggalkan lubang kecil yang membuat ban kempis secara perlahan. Solusinya, tetap harus dilakukan penambalan.
Selain itu, untuk lubang ban yang cukup besar, atau kualitas kekentalan cairan anti-bocor yang buruk, terkadang cairan akan merembes ke luar ban hingga menyebabkan ban dan garasi jadi kotor. Untuk masalah ini, tetap solusinya adalah melakukan penambalan.
4. Menurut Pihak Bridgestone
"Kami belum pernah menguji secara langsung produk anti-bocor seperti itu. Tapi yang jelas, jika ada obyek lain, dalam hal ini adalah gel yang berada dalam ruang ban, maka obyek itu akan ikut berputar dan keseimbangan ban jadi terganggu," jelas Herry Maylanda, Manajer Perencanaan Produk PT Bridgestone Tire Indonesia pada OtoDriver.
Bahkan menurutnya cairan yang berwujud gel itu juga berpotensi menyumbat pentil ban. Potensi itu bisa timbul dari cara pemakaiannya yang melalui pentil, jika tidak mengalir semua maka akan jadi penyumbat jalur pentil.
"Ketika gel bekerja menambal, maka ia akan jadi gumpalan dan berkumpul di satu spot bocor itu. Hal ini malah makin membuat ban kehilangan keseimbangan putarannya," papar Maylanda.
Menguras Cairan Anti Bocor Pada Ban Tubeless
Sebelum mengetahui bahaya menggunakan cairan anti bocor, dulunya admin juga menggunakan cairan ini pada ban Honda CB150R. Ceritanya beli ban di Planetban, karena baru pertama kali menggunakan ban tubeless dan kurang mengerti seluk-beluk ban akhirnya ketika ditawari langsung oke-oke saja menggunakan cairan tersebut.Keesokan harinya membuat thread di forum komunitas Honda CB150R, pertanyaan yang admin ajukan adalah "Apakah cairan Antibocor pada ban tubeles wajib?".

Pihak yang pro terhadap cairan anti ban bocor

Pihak yang kontra terhadap cairan anti ban bocor
Sebenarnya tidak ada ajakan untuk berhenti menggunakan cairan anti bocor ataupun menggunakannya. Semua tergantung dari Anda sendiri mau menggunakan atau tidak, namun kalau admin lebih memilih untuk tidak menggunakannya.
Kenapa tidak menggunakan? penjelasannya sudah dijelaskan menurut para ahli di atas, yaitu untuk menghindari kerak pada pelek dan pentil ban. Soal ban bocor terkena paku itu sudah risiko dan harus siap menanggungnya.
Karena admin beli ban di Planetban maka menguras cairan anti ban bocor juga di toko tersebut. Ahlhamdullilah pihak Planetban ramah melayani keluhan konsumen seperti admin. Sebaiknya hubungi dulu pihak Planetban pusat untuk konfirmasi bahwa akan menguras cairan anti ban bocor supaya tidak terjadi salah paham dengan teknisi yang ada pada cabang Planetban.
Berikut ini bukti layanan ramah dari Planetban, salut banget deh. Kapan-kapan kalau beli ban lagi pasti di sini.


Setelah mendapatkan respon dari Planetban pusan dan disetujui untuk menguras cairan anti bocor akhirnya besok langsung pergi ke cabang yang ada di Tulugagung. Admin datang jam 09.00 langsung dilayani oleh teknisinya.
Mereka dengan sabar mencopot ban pada CB150R kemudian membersihkan ban dan pelek hingga bersih kemudian dipasang kembali. Oiya menguras cairan ini tidak dikenakan biaya apapun alias gratis.
Post a Comment for "Menguras Cairan Anti Bocor Pada Ban Tubeless"